Sejari Dinding Berjarak
#Albireo1 Malam terselinap pada keheningan. E ntah mengapa, berat rasanya kakiku menapaki jalanan ini. Dalam sepejam, penglihatanku nampak asing, antara mimpi dan kenyataan yang hanya dibatasi oleh selaput kabut yang sangat tipis. Tak lama ku melangkah dari tempat itu, langit mulai redup. Sementara, cahaya cerah kian menyambut datangnya surya. Wushhh..........!!!!!!!!!!!! Angin bertiup begitu kencang. Burung dan kupu-kupu bertebaran di mana-mana. Hatiku mulai berdetak bahkan begitu kencang hingga terasa mulai lenyap. Senyap. Aku berdiri memaku di atas tanah yang tak berbatu ini. Dengan sedikit gerakan pada ujung-ujung jari, mataku terpejam, meski sempat hatiku menolaknya. Kleek,,,,, K udengar suara yang tak asing lagi. Aku merasakan hawa yang berbeda, dan mataku mulai berceloteh. Sementara, nuraniku melarang melakukan hal ini. Ingin rasanya aku meleraikan perkelahian itu. Namun, apalah dayaku ini yang hanya diperbudak oleh akal sehat di otakku. P ada akhirnya, matak...