Makalah Ekonomi Konvensional dan Ekonomi Syariah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Dunia
ekonomi kini telah mengalami polarisasi dari dua kekuatan sistem ekonomi, yaitu
Sistem Ekonomi Konvensional dan Sistem Ekonomi Syariah. Sistem Ekonomi
Konvensional merupakan sistem ekonomi yang banyak digunakan oleh berbagai
negara di dunia, termasuk Indonesia. Eknomi konvensional merupakan sistem
ekonomi yang memberikan kebebasan penuh kepada setiap orang untuk melakukan
kegiatan perekonomian, pemerintah juga bisa ikut andil untuk memantau kegiatan
perekonomian yang berjalan, bisa juga tidak.
Sistem
ekonomi konvensional sendiri juga terbagi menjadi dua bagian, yaitu Sistem
Ekonomi Kapitalis dan Sosialis. Amerika dan Sekutu Eropa Baratnya merupakan
bagian kekuatan dari Sistem Ekonomi Kapitalis, sedangkan Sistem Ekonomi
Sosialis diwakili oleh Uni Soviet, Eropa Timur serta negara China dan Indochina
seperti Kamboja dan lain-lain. Ekonomi Kapitalis dan Sosialis lahir dari dua
ideologi yang berbeda sehingga persaingan dua Sistem Ekonomi tersebut,
sebenarnya merupakan pertentangan dua ideologi politik dan pembangunan ekonomi.
Pasca
perang dunia kedua, negara-negara di dunia mengalami masalah krisis dan
problematika ekonomi yang sama diantaranya adalah inflasi, krisis moneter
Internasional, problematika pangan, problematika hutang negara yang terus
berkembang dan lain-lain. Penyebab utamanya adalah negara tersebut memakai
model pembangunan negara barat yang tidak selalu sesuai dengan kondisi ekonomi,
sosial dan politik di negaranya, sehingga negara-negara pada masa dunia ketiga
tidak akan pernah dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. Bersamaan dengan
problematika dunia tersebut, adanya keinginan untuk menemukan Sistem Ekonomi
dunia baru yang dapat mensejahterakan masyarakat dunia atas dasar keadilan dan
persamaan hak memunculkan Sistem Ekonomi Islam ke permukaan dunia ekonomi.
Pada
tahun 90-an mulailah timbul sosok Ekonomi Islam dan Lembaga Keuangan Islam
dalam tatanan dunia Internasional, diikuti dengan berdirinya bank-bank Islam di
kawasan Timur Tengah. Hal tersebut akhirnya menimbulkan asumsi masyarakat bahwa
Sistem Ekonomi Islam adalah Bank Islam, padahal Sistem Ekonomi Islam juga
mencakup ekonomi makro, mikro, kebijakan moneter, kebijakan fiskal, public
finance, model pembangunan ekonomi dan instrumen-instrumennya.
1.2
RUMUSAN MASALAH
- Apa
itu ekonomi syariah?
- Apa
itu ekonomi konvensional?
- Apa
perbedaan antara ekonomi syariah dengan ekonomi konvensional?
1.3
TUJUAN PENULISAN
Tujuan
kami menulis makalah ini adalah untuk mengetahui lebih jelas tentang ekonomi
syariah dan ekonomi konvenional.
1.4
MANFAAT PENULISAN
⊵ Membedakan mana yang termasuk ekonomi syariah dan
ekonomi konvenional.
⊵ Menambah
wawasan mengenai dua sisten ekonomi, yaitu ekonomi syariah dengan ekonomi
konvensional.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Ekonomi syariah
adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat
yang diilhami oleh nilai-nilai islam.
• Menurut
Monzer Kahf (dalam buku The Islamic Economy) menjelaskan bahwa ekonomi islam
adalah bagian dari ilmu ekonomi yang bersiat interdisipiner dalam arti kajian
ekonomi syariah tidak dapat berdiri sendiri, tetapi perlu penguasaan yang baik
dan mendalam terhadap ilmu-ilmu syariah dan ilmu-ilmu pendukungnya juga
terhadap ilmu-ilmu yang berfungsi sebagai tool of analysis seperti matematika,
statistik, logika dan ushul fiqih (Rianto dan Amalia, 2010:7).
• M.A.
Mannan mendefinisikan ilmu ekonomi syariah sebagai suatu ilmu pengetahuan
sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh
nilai-nilai islam (Mannan, 1992:15).
• Definisi
ekonomi syariah berdasarkan pendapat Muhammad Abdullah Al-Arabi (1980:11),
Ekonomi Syariah merupakan sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang kita
simpulkan dari Al Qur'an dan As-sunnah, dan merupakan bangunan perekonomian
yang kita dirikan di atas landasan dasar-dasar tersebut sesuai dengan tiap
lingkungan dan masa.
Sistem ekonomi
konvensional atau juga dikenal dengan sistem ekonomi
klasik atau tradisional, diawali dengan terbitnya buku The Wealth of Nation
karangan Adam Smith pada tahun 1776. Pemikiran Adam Smith memberikan inspirasi
dan pengaruh besar terhadap pemikiran para ekonom sesudahnya dan juga pengambil
kebijakan negara.
• Sistem
ekonomi klasik adalah suatu filosofi ekonomi dan politis. Awalnya ditemukan
pada suatu tradisi keringanan yang bersifat memberi batasan dari kekuasaan
tenaga politis, yang memberi gambaran tentang pendukungan kebebasan setiap
individu. Teori itu juga bersifat membebaskan setiap individu untuk mengatur
nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam
bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya, serta melakukan kompetisi untuk
memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara. Hal ini mengakibatkan
terbentuknya sekelompok orang yang kaya dan sekelompok orang yang miskin. Kaum kaya akan semakin kaya dan kaum miskin
akan semakin miskin.
2.2 ISI
EKONOMI
SYARIAH
A.
Tujuan
Ekonomi Syariah
Tujuan
Ekonomi Syariah selaras dengan tujuan dari syariat Islam itu sendiri (maqashid
asy syari’ah), yaitu mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat (falah) melalui
suatu tata kehidupan yang baik dan terhormat (hayyah thayyibah). Tujuan falah
yang ingin dicapai oleh ekonomi syariah meliputi aspek mikro ataupun makro,
mencakup horizon waktu dunia ataupun akhirat.
Seorang
fuqaha asal Mesir bernama Prof. Muhammad Abu Zahrah mengatakan ada tiga sasaran
hukum Islam yang menunjukkan bahwa Islam diturunkan sebagai rahmat bagi seluruh
umat manusia, yaitu (Rahman, 1995:84):
1)
Penyucian jiwa agar setiap muslim bisa
menjadi sumber kebaikan bagi masyarakat dan lingkungannya.
2)
Tegaknya keadilan dalam masyarakat.
Keadilan yang dimaksud mencakup aspek kehidupan di bidang hukum dan muamalah.
3)
Tercapainya maslahah (merupakan
puncaknya). Para ulama menyepakati bahwa maslahah yang menjad puncak sasaran di
atas mencakup lima jaminan dasar, yaitu: keselamatan keyakinan agama (al din),
kesalamatan jiwa (al nafs), keselamatan akal (al aql), keselamatan keluarga dan
keturunan (al nasl) dan keselamatan harta benda (al mal).
B. Prinsip Ekonomi Syariah
1.
Prinsip Tauhid, artinya segala yang ada
di alam semesta ini dibentuk dan diciptakan dengan sengaja oleh Allah SWT
sehingga semuanya memiliki tujuan.
2.
Prinsip Khalifah, yang termasuk dalam
prinsip ini adalah persaudaraan universal dengan pemahaman bahwa sumber daya
adalah amanah, gaya hidup sederhana, dan kebebasan manusia.
3.
Prinsip Keadilan, keadilan merupakan
salah satu misi utama ajaran Islam. Yang termasuk prinsip ini antara lain
pemenuhan kebutuhan pokok manusia, sumber-sumber pendapatan yang halal,
distribusipendapatan dan kekayaan yang merata, serta pertumbuhan dan
stabilitas.
C. Karakteristik Ekonomi Syariah
1.
Harta adalah milik Allah Swt. Manusia
merupakan khalifah atas harta tersebut
2.
Ekonomi terkait dengan akidah, syariat,
dan moral.
3.
Keseimbangan antara kerohanian dan
kebendaan.
4.
Keseimbangan antara kepentingan individu
dan kepentingan umum.
5.
Kebebasan individu dijamin dalam Islam.
6.
Negara diberi kewenangan untuk ikut
campur dalam perekonomian
7.
Adanya bimbingan konsumsi
8.
Adanya Petunjuk investasi
9.
Adanya zakat
10.
Pelanggaran terhadap riba
11.
Kekuatan penggerak utama Ekonomi Syariah
adalah kerja sama.
D. Manfaat Ekonomi Syariah
1.
Mewujudkan integritas seorang muslim
yang kaffah, sehingga islam-nya tidak lagi setengah-setengah. Apabila ditemukan
ada umat muslim yang masih bergelut dan mengamalkan ekonomi konvensional,
menunjukkan bahwa keislamannya belum kaffah.
2.
Menerapkan dan mengamalkan ekonomi
syariah melalui lembaga keuangan islam, baik berupa bank, asuransi, pegadaian,
maupun BMT (Baitul Maal wat Tamwil) akan mendapatkan keuntungan dunia dan
akhirat. Keuntungan di dunia diperoleh melalui bagi hasil yang diperoleh,
sedangkan keuntungan di akhirat adalah terbebas dari unsur riba yang diharamkan
oleh Allah.
3.
Praktik ekonomi berdasarkan syariat
islam mengandung nilai ibadah, karena telah mengamalkan syariat Allah.
4.
Mengamalkan ekonomi syariah melalui
lembaga keuangan syariah, berarti mendukung kemajuan lembaga ekonomi umat
Islam.
5.
Mengamalkan ekonomi syariah dengan
membuka tabungan, deposito atau menjadi nasabah asuransi syariah berarti
mendukung upaya pemberdayaan ekonomi umat. Sebab dana yang terkumpul akan
dihimpun dan disalurkan melalui sektor perdagangan riil.
6.
Mengamalkan ekonomi syariah berarti ikut
mendukung gerakan amar ma'ruf nahi munkar. Sebab dana yang terkumpul pada
lembaga keuangan syariah hanya boleh disalurkan kepada usaha-usaha dan proyek
yang halal.
E. Kelebihan dan Kekurangan Ekonomi
Syariah
a)
KELEBIHAN
1.
Menjunjung Kebebasan Individu
2.
Mengakui Hak Individu
terhadap Harta
3.
Ketidaksamaan Ekonomi
dalam Batas yang Wajar
4.
Jaminan Sosial
5.
Distribusi Kekayaan
b)
KEKURANGAN
1.
Lambatnya Perkembangan Literatur Ekonomi
Islam
2.
Praktek Ekonomi Konvensional Lebih
Dahulu Dikenal
3.
Tiada Representasi Ideal Negara yang
Menggunakan Sistem Ekonomi Islam
4.
Pengetahuan Sejarah Pemikiran Ekonomi
Islam Kurang
5.
Pendidikan Masyarakat yang Materialisme
EKONOMI
KONVENSIONAL
Sistem
ekonomi konvensional atau juga dikenal dengan sistem ekonomi klasik atau
tradisional, diawali dengan terbitnya buku The Wealth of Nation karangan Adam
Smith pada tahun 1776. Pemikiran Adam Smith memberikan inspirasi dan pengaruh
besar terhadap pemikiran para ekonom sesudahnya dan juga pengambil kebijakan
negara.
Sistem
ekonomi klasik adalah suatu filosofi ekonomi dan politis. Awalnya ditemukan
pada suatu tradisi keringanan yang bersifat memberi batasan dari kekuasaan
tenaga politis, yang memberi gambaran tentang pendukungan kebebasan setiap
individu. Teori itu juga bersifat membebaskan setiap individu untuk mengatur
nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam
bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya, serta melakukan kompetisi untuk
memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara. Hal ini mengakibatkan
terbentuknya sekelompok orang yang kaya dan sekelompok orang yang miskin. Kaum kaya akan semakin kaya dan kaum miskin
akan semakin miskin.
Di
dalam sejarah dunia, terdapat beberapa sistem ekonomi konvensional yang begitu
berpengaruh diantaranya:
1. Sistem ekonomi kapitalis
Munculnya
kapitalime dapat ditelusuri semenjak abad ke-16 bahkan semenjak ide-ide awal
pencerahan Eropa. Pemikiran-pemikiran mengenai indivisualisme, Humanisme,
Protestanisme, Liberalisme dan Pragmatisme banyak dikemukakan pada masa-masa
pencerahan eropa. Ada dua hal yang melatarbelakangi transformasi kapitalisme,
yaitu:
1)
Reformasi Protestan
2)
Revolusi Industri
Ø Ciri-ciri
Ekonomi Kapitalis:
1.
Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
dimana Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu dan Inidividu bebas
memilih pekerjaan/ usaha yang dipandang baik bagidirinya.
2.
Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
dimana Pasar berfungsi memberikan sinyal kepada produsen dan konsumen dalam
bentuk harga-harga. Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin. “The
Invisible Hand” yang mengatur perekonomian menjadi efisien serta motif yang
menggerakkan perekonomian mencari laba
3.
Manusia dipandang sebagai makhluk
homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingan sendiri.
Ø Kelebihan Ekonomi Kapitalis:
1.
Lebih efisien dalam memanfaatkan
sumber-sumber daya dan distribusi barang- barang.
2.
Kreativitas masyarakat menjadi tinggi
karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang terbaik
3.
Pengawasan politik dan sosial minimal,
karena tenaga waktu dan biaya yang diperlukan lebih kecil.
Ø Kelemahan-kelemahan Kapitalis:
1.
Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada
persaingan tidak sempurna dan persaingan monopolistik.
2.
Sistem harga gagal mengalokasikan
sumber-sumber secara efisien, karena adanya faktor-faktor eksternalitas (tidak
memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lain-lain).
2. Sistem ekonomi sosialis
Ekonomi
Sosialis adalah gerakan ekonomi yang muncul sebagai perlawanan terhadap
ketidak-adilan yang timbul dari sistem kapitalisme. Sebutan sosialisme
menunjukkan kegiatan untuk menolong orang-orang yang tidak beruntung dan
tertindas dengan sedikit tergantung dari bantuan pemerintah. Dalam bentuk yang
paling lengkap sosialisme melibatkan pemilikan semua alat-alat produksi,
termasuk di dalamnya tanah-tanah pertanian oleh negara, dan menghilangkan milik
swasta. Dalam masyarakat sosialis hal yang menonjol adalah kolektivisme atau
rasa kerbersamaan. Untuk mewujudkan rasa kebersamaan ini, alokasi produksi dan
cara pendistribusian semua sumber-sumber ekonomi diatur oleh negara.
Ø Prinsip Dasar Ekonomi Sosialis:
1.
Kepemilikan Harta oleh Negara
Seluruh
bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik masyarakat secara
keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak
diperbolehkan.
2.
Kesamaan Ekonomi
Sistem
ekonomi sosialis menyatakan, (walaupun sulit ditemui disemua Negara komunis)
bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oleh prinsip
kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan
masing-masing.
3.
Disiplin Politik
Untuk
mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan dibawah peraturan kaum
buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan
ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapus. Aturan yang diperlakukan sangat
ketat untuk lebih menggefektifkan praktek sosialisme. Hal ini yang menunjukkan
tanpa adanya upaya yang lebih ketat mengatur kehidupan rakyat, maka keberlangsungan
system sosialis ini tidak akan berlaku ideal sebagaimana dicita-citakan oleh
Marx, Lenin dan Stalin.
Ø Ciri-ciri sistem ekonomi Sosialis
1.
Lebih mengutamakan kebersamaan
(kolektivisme):
2.
Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya
kenyataan sosial, sedang individu-individu fiksi belaka.
3.
Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi
(individu) dalam sistem sosialis.
4.
Peran pemerintah sangat kuat.
5.
Pemerintah bertindak aktif mulai dari
perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan.
6.
Alat-alat produksi dan kebijaksanaan
ekonomi semuanya diatur oleh negara.
Ø Sifat manusia ditentukan oleh pola
produksi :
1.
Pola produksi (aset dikuasai masyarakat)
melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat sosialis).
2.
Pola produksi (aset dikuasai individu)
melahirkan kesadaran individualisme (masyarakat kapitalis).
3.
Mengabaikan pendidikan moral.
Ø Kelebihan Ekonomi Sosialis:
1.
Disediakannya kebutuhan pokok
Setiap
warga Negara disediakan kebutuhan pokoknya, termasuk makanan dan minuman,
pakaian, rumah, kemudahan fasilitas kesehatan, serta tempat dan lain-lain.
Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan orang yang lemah serta orang yang
cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan Negara.
2.
Didasarkan perencanaan Negara
Semua
pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan Negara yang sempurna, diantara
produksi dengan penggunaannya. Dengan demikian masalah kelebihan dan kekurangan
dalam produksi seperti yang berlaku dalam System Ekonomi Kapitalis tidak akan
terjadi.
3.
Produksi dikelola oleh Negara
Semua
bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara, sedangkan keuntungan yang
diperoleh akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan Negara.
Ø Kelemahan sistem Ekonomi Sosialis
1.
Sulit melakukan transaksi.
Tawar-menawar
sangat sukar dilakukan oleh individu yang terpaksa mengorbankan kebebasan
pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi hanya untuk mendapatkan makanan
sebanyak dua kali. Jual beli sangat terbatas, demikian pula masalah harga juga
ditentukan oleh pemerintah, oleh karena itu stabilitas perekonomian Negara
sosialis lebih disebabkan tingkat harga ditentukan oleh Negara, bukan
ditentukan oelh mekanisme pasar.
2.
Membatasi kebebasan
Sistem
tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri, kewibawaan
individu yang menghambatnya dalam memperoleh kebebasan berfikir serta
bertindak, ini menunjukkan secara tidak langsung sistem ini terikat kepada
system ekonomi dictator. Buruh dijadikan budak masyarakat yang memaksanya
bekerja seperti mesin.
3.
Mengabaikan pendidikan moral
Dalam
system ini semua kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi, sementara
pendidika moral individu diabaikan. Dengan demikian, apabila pencapaian
kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama dan nlai-nilai moral tidak diperhatikan
lagi.
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
1.
Ada dua sistem ekonomi yang berpengaruh
terhadap ekonomi konvensional, yaitu ekonomi kapitalis dan ekonomi sosialis
2.
Ekonomi syariah merupakan sistem ekonomi
yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai
islam.
3.
Ekonomi konvensional membebaskan setiap
individu untuk mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Sehingga
yang kaya akan semakin kaya dan kaum miskin akan semakin miskin.
4.
Praktik ekonomi berdasarkan syariat
islam mengandung nilai ibadah karena telah mengamalkan syariat Allah.
5.
Pada konsep ekonomi konvensional mengansumsikan manusia sebagai ekonomi yang
rasional, sedangkan pada ekonomi syariah me hendak membentuk manusia ekonomi
yang berkarakter islami
3.2 SARAN
Sistem
ekonomi syariah merupakan kerangka pemikiran Islam yang perkembangannnya bukan
untuk menyaingi ekonomi konvensional tetapi mencari suatu sistem ekonomi yang
mempunyai kelebihan-kelebihan untuk menutupi kekurangan-kekurangan dari sistem
ekonomi yang telah ada. Jadi, ekonomi syariah membantu umat Islam dalam
mewujudkan ketentraman hidup dan kebahagiaan umat di dunia dan di akhirat
sebagai nilai ekonomi yang berpegang teguh pada Al-Qur’an dan sunnah Rasul.
DAFTAR PUSTAKA
Author : Ulfah Nur Azizah
SMA Negeri 1 Purworejo
Komentar
Posting Komentar